HomepageCity Breaks>MENJELAJAH KOTA JOGJA (Bagian 1) MENJELAJAH KOTA JOGJA (Bagian 1) Rab, Jul, 10, 13Posted by : nina Pulang ke k Ekspektasi Jogja adalah surganya batik dengan harga murah. Pasar Beringharjo tentunya sudah kamu kenal sebagai pusatnya batik murah. Berlokasi di kawasan Malioboro, Pasar Beringharjo buka mulai pukul 08.30 hingga 21.00 WIB. Kamu mungkin berpikir akan bisa membawa banyak sekali oleh-oleh batik untuk teman dan keluarga. Saatberwisata kuliner di Jogja, cobalah untuk mampir ke Mie Ayam Bu Tumini di Jalan Imogiri Timur No 187, Umbulharjo. Perpaduan mi kenyal, kuah kental berwarna cokelat, ayam suwir, serta ceker dijamin akan membuat kamu ketagihan. Untuk menikmati cita rasa Mie Ayam Bu Tumini, kamu hanya perlu menyiapkan uang sekitar Rp10.000. Vay Tiền Nhanh. Cerpen Karangan Florantina KrisdayantiKategori Cerpen Cinta Lolos moderasi pada 11 September 2017 Terdengar suara azan magrib berkumandang, mengajak kita umatnya untuk meluangkan waktu dan mendekatkan diri pada sang pencipta. Kala itu aku berjalan sendiri menyusuri kota jogja, dengan sebuah sarana transportasi bus umum aku dapat mengenal beberapa titik lokasi kota jogja. Namun saat aku tiba di sebuah pemberhentian bus yang jaraknya tak seberapa jauh dari bandara, mataku tertuju pada suatu hal, entah firasat hati dari mana aku tertuju pada seseorang yang ada di sampingku, kurasa Tuhan telah mempertemukanku dengan tulang rusukku yang selama ini kucari. Tiba-tiba seorang pemuda itu menyapaku “Hai, tujuan kamu mau pergi ke mana?” ucapnya dengan nada lembut dan suara yang lirih, “Aku sebentar lagi turun, aku berhenti di jalan demangan” ucapku dengan membalas perkataanya penuh lirih. ”Wah kita di rute yang sama, kamu kuliah atau sudah bekerja?”, tuturnya. “Aku sedang ada program study di sebuah hotel yang jaraknya tidak seberapa jauh dari tempat kosku”, sapaku. “Berarti kamu ke sini merantau?” Tegurnya. Lalu aku menjawab dengan nada lirih, “iya”. “Perhentian berikutnya selter jalan demangan, mercure, saphir dan lippo…” ujar pemandu bus. Tiba-tiba ada seorang mendorongku dari belakang saat aku turun, dan kacamataku pun terlepas…, saat itu aku bingung mencari kacamataku yang terjatuh enatah ke mana, karena kondisi yang ramai dan berhimpitan akhirnya, aku mencari di sela-sela riuhnya kerumunan orang-orang. Dan akhirnya aku menemukan. Tepat dengan persis aku menemukan kacamataku saat ada di dekat kakinya, dan tak kuduga seorang pria tak dikenal itu pun mengambil dan memberikan padaku “ini yang kamu cari, lain kali kalau jalan pelan-pelan,” tegurnya dengan senyuman dan sapaan manis menatapku. “Aku duluaan ya, rupanya adikku sudah menungguku di depan, semoga di lain hari kita berjumpa lagi, salam kenal namaku Lendra, mahasiswa Gajah Mada.” sambil menjabat tangan dan berlalu pergi. Yang kurasakan bukanlah kepedean saat bertemu dengannya pada pandangan pertama, melainkan aku merasakan ada sesuatu lain yang ingin Tuhan sampaikan padaku. Di lain hari… Derasnya deraian hujan membuat beberapa jalanan terendam banjir. Dan saat aku keluar dari hotel, ada seorang pria butuh pertolongan, dari arah kejauhan raut wajah pria itu seperti pernah kukenal, dan rupanya memang benar, “seperti Lendra?” Gumamku dengan suara lirih. “Hai Lendra?”, sapaku dari arah kejauhan. “Kamu… ehh”, sapanya dengan raut wajah terlihat panik. “Motorku mogok, dan aku bingung mau cari bengkel di mana?” gumamnya. “Ohh… kamu dari sini lurus aja di depan ada pertigaan kamu belok, maju sedikit udah ada bengkel kok” jawabku, sambil meninggalkan dia berlalu. “Tunggu”, ucapnya sambil menarik dan menahan tanganku yang akan berlalu. “Namamu?”, sapanya dengan nada lirih seakan ingin mengetahui aku sebenarnya. “Namaku Asti”, sapaku sambil berjabat tangan. Karena tak ingin pembicaraan terlalu lama aku pun, menyapa dan berjalan berlalu. 2 jam kemudian… Saat tiba di kosan aku pun membuka jendela kamar, dimana kamarku sendiri mengarah ke arah jalan raya, tepat dari lantai bawah rupanya Lendra berteriak sambil melambaikan tangan menengadah ke arah jendela kamarku. Namun yang begitu mengejutkan lagi Lendra meneleponku, entah nomor dari mana yang dia dapatkan yang pasti raut wajahnya begitu senang saat memandangku. “Aku ingin menyampaikan sesuatu padamu Asti, aku mohon kamu mau memberi jawaban yang selama ini aku harapkan, bolehkan aku jadi sosok pria idaman dan mengisi butiran cinta di hatimu dan aku ingin bersahabat lebih akrab lagi bersamamu?” sapa Lendra dalam percakapan di telepon. “Lalu bagaimana kamu mengagumiku, padahal baru dua kali kita bertemu?” Sapaku dengan nada lirih. “Aku tidak sengaja menemukan flashdisk yang terjatuh di bus saat kita bertemu pertama kali apakah kamu masih ingat saat kamu terburu-buru dan kacamatamu terjatuh?, dan maaf jika aku lancang karena telah membuka beberapa data dan entah mengapa hatiku terpikat panah asmaramu, karena di sudut senja jogja lah yang mempertemukan kita berdua”. Dan Asti pun menerima permohonan Lendra untuk menjadi kekasihnya, dan Asti pun menghampiri Lendra dan memeluk dengan erat dan penuh kehangatan. Cerpen Karangan Florantina Krisdayanti Facebook Florantinakrisda Cerpen Senja Di Sudut Kota Jogja merupakan cerita pendek karangan Florantina Krisdayanti, kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya. "Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!" Share ke Facebook Twitter WhatsApp " Baca Juga Cerpen Lainnya! " Ciuman Pertama Oleh Nabilah Ku lempar handukku ke kasur begitu saja, aku segera bersiap-siap untuk pergi ku raih ponselku di meja yang sudah berdering beberapa kali, sebuah pesan singkat dari Rey pacarku yang Senja dan Cerita Oleh Radatul Akbar Sore, senja mulai memperlihatkan keindahannya. Di sebuah bangku panjang di tepi pantai, di bawah pohon besar yang tidak pernah bosan menggugurkan daunnya, sembari kau bertanya “Apakah cinta datang disaat Hujan Oleh Dinda Trika Seorang gadis yang nampak acuh terhadap keaadaan sekitar. Ia hanya menatap lurus ke arah jendela sekolah. Alunan nada melow dipadukan dengan suara bariton yang khas, dan kini tengah mengalun Sunny Dan Matahari Oleh Tumm “Memangnya ada hal apa, Ta? kenapa kau memanggilku ke mari?” tanya Sunny pada sahabatnya, Ata. “Aku ingin menunjukkan sesuatu, Sun. Coba kamu lihat ke depan,” “Wah, sunset! bagus banget!” Valentine Oleh Nur Rafika Apa cinta itu? Aku selama ini gak pernah percaya yang namanya cinta. Karena bagi ku cinta itu hanya ada di dalam sebuah dongeng anak-anak yang lebay ceritanya dan cinta “Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?” "Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan loh, bagaimana dengan kamu?" Senang sekali kalau bermimpi Saat bangun menjadi nyata Pagi-pagi seseorang mengabari Kalau saya akan ke Jogja Bahagia sekali rasanya ketika atasan di kantor menyampaikan kalau saya menjadi salah satu perwakilan untuk mengikuti pelatihan yang diselenggarakan di Yogyakarta. Kota yang sudah sejak lama saya impikan bisa bertandang ke sana. Kota yang sempat membuat saya bingung dengan pengejaan singkatannya, Yogya atau Jogja? Yang akhirnya saya mendapatkan jawaban jika kata Jogjalah yang dipilih karena mudah dilafalkan oleh semua oran termasuk orang asing. Dan ketika beliau menanyakan apakah saya bersedia, langsung saja saya mengangguk. Kapan lagi saya bisa ke Jogja? Terlepas ini adalah perjalanan dinas dan bukan untuk liburan, tetapi saya selalu berusaha menikmati setiap detik yang saya habiskan saat berada di kota baru yang saya kunjungi itu. Kendati jadwal pelatihan yang saya ikuti sangat padat sehingga tidak ada waktu untuk menjelajahi kota Jogja, tapi itu sudah cukup untuk saya. Bisa melihat Jogja dari dekat sudah membuat saya senang. Mimpi yang Menjadi Nyata Baru beberapa hari sebelumnya saya berkomentar di sebuah blogpost milik Omduut tentang kisah perjalanannya selama di Yogyakarta, saya menuliskan kalau saya ingin sekali ke Jogja dan saya belum pernah sekalipun ke Provinsi yang dijuluki sebagai Kota Gudeg itu. Lalu, beberapa hari setelah komentar saya tersemat, Yang Maha Mendengar mengabulkan keinginan saya. Saya akhirnya datang ke Jogja. Rinai hujan menemaniku saat berangkat ke Jogja dari Nanggroe Aceh tercinta Sendiri saya berangkat dari Banda Aceh menuju Jakarta. Hujan begitu setiap menemani perjalanan saya ke Jogja. Ya, hujan telah turun di subuh yang gelap di Banda Aceh pun demikian saat transit di Jakarta, rinai hujan masih membasahi bumi. Dan ketika pesawat yang saya tumpangi mendarat di Bandara Adi Sucipto Yogyakarta, hujan belum juga reda. Alih-alih berhenti, air dari langit itu semakin lebat saja membasahi bumi. Dengan menggunakan payung yang disediakan pihak bandara, saya pun berjalan memasuki pintu masuk bandara. Ucapan selamat datang dalam bahasa Jawa menyambut setiap penumpang yang memasuki pintu tersebut. Iringan musik gamelan yang diputar lewat pengeras suara semakin meyakinkanku jika saya benar-benar telah tiba di Daerah Istimewa yang sangat terkenal dengan kekentalan adat istiadat dan kebudayaannya. Hujan tetap awet saat kusinggah sejenak di Jakarta Sambil menunggu jemputan, saya mencoba menjelajahi Bandara Adi Sucipto. Meskipun penerbangan di bandara ini lumayan padat, tapi menurutku ukuran bandara tidak seimbang dengan banyaknya pesawat yang mondar mandir. Selain itu, bandara ini juga kesannya masih kurang tertata rapi. Ketika saya menuju pintu keluar, seperti biasa, para supir taksi berbondong-bondong menawarkan jasanya kepada saya dan penumpang lainnya. Namun, saya terpaksa menolak mereka karena telah ada minibus yang menunggu saya dan peserta pelatihan lainnya dari seluruh Indonesia. Hujan begitu awet di Yogyakarta Hujan belum juga menunjukkan tanda-tanda akan reda. Padahal, saya sudah berencana untuk jalan-jalan sebentar sebelum acara dimulai. Berbagai tempat wisata di Jogja yang bisa dikunjungi dalam waktu singkat dan dekat dengan penginapan sudah tercatat dalam list saya. Pun demikian dengan rencana saya untuk bertemu blogger-blogger Jogja seperti kak Indah Juli, Mbak Rian, dan Mbak Irul. Baca juga Tempat Wisata Belanja di Joga yang Ingin Saya Kunjungi Langit Jogja terlihat mendung dan setelahnya hujan kembali mengguyur dengan deras Dalam perjalanan menuju hotel, saya menghubungi Kak Indah dan menyampaikan kalau saya akan terlambat tiba di hotel, jauh meleset dari jadwal yang sebelumnya saya utarakan padanya. Ternyat Kak Indah pun demikian, beliau terjebak macet karena hujan semakin deras. Setelah 20 menit perjalanan dengan menggunakan minibus, saya pun tiba di tempat saya menginap yaitu Hotel Eastparc Yogyakarta yang berlokasi di Jln. Laksda Adisucipto Km. 6,5 Seturan, Depok, Sleman, Yogyakarta. Ketika memasuki hotel mata saya dimanjakan dengan parc atau park alias taman dan dipadukan dengan unsur-unsur Jawa. Beragam lukisan dengan harga yang membuat mata terbelalak dipajang pada setiap sudut hotel ini. Dan setelah meletakkan koper di kamar, saya pun langsung menuju lobi hotel dan menunggu teman-teman blogger datang. Meet Up dengan Blogger Jogja Sudah menjadi kebiasaan para blogger untuk meet up, kopi darat dengan blogger lokal ketika bertandang ke suatu daerah. Konon lagi karena kita bergabung dalam beberapa komunitas blogger yang sama, kehebohan langsung tercipta saat bersua. Jadi, jauh-jauh hari sebelum berangkat, saya sudah mengabari Kak Indah kalau saya akan ke Jogja. Ada cerita lucu sebenarnya antara saya dan kak Indah Juli atau yang lebih dikenal dengan Makpuh di Komunitas Emak-emak Blogger KEB, pemilik blog Ternyata, tahun 2010, saat roadshow Pesta Blogger ke Banda Aceh, kami pernah dipertemukan dalam satu tim, lho. Saya menjadi panitia untuk chapter Aceh saat itu. Namun, kami tidak saling mengenal atau bertegur sapa kala itu. Mungkin karena sama-sama sibuk dengan tugas masing-masing. Entahlah, pokoknya saya tidak tahu kalau ada Kak Indah yang menjadi perwakilan panitia Pesta Blogger dari pusat. Beberapa tahun kemudian, ketika Facebook mengingatkanku akan foto acara Pesta Blogger 2010 itu, saya melihat Kak Indah berdiri tepat di belakangku. Walhasil, kami sama-sama tertawa dan tidak menyangka kalau kami pernah bertemu. Meet up bersama emak-emak blogger Jogja sumber foto Rian Mbak Rian Anastasia yang sering dijuluki barbie dan pemilik blog yang pertama sekali hadir karena rumahnya tidak jauh dari hotel tempat saya menginap, lalu disusul oleh Mbak Irul, dan terakhir Kak Indah karena rumahnya paling jauh. Kami pun memulai obrolan di lobi, saling bercerita dan tidak lupa berfoto bersama. Pertemuan kami belum usai, karena belum pernah ke Jogja, saya meminta mereka mengajak saya ke tempat makan recommended di Jogja. Rian lalu mengusulkan untuk mencicipi Bakmi Jawa Mbah Gito yang terletak di Jalan Nyi Ageng Nis 9, Peleman-Rejowinangun Sleman. Hm, makan mie pas lagi hujan gini pasti seru. Setelah memesan transportasi mobil online, kami pun menuju ke Bakmi Jawa Mbah Gito. Lokasinya tidak jauh dari hotel dan sangat dekat dengan rumah Rian. Interior warung Bakmi Mbah Gito ini seperti rumah pohon, sangat unik menurutku. Bersama pegawai Bakmi Jawa Mbah Gito, Yogyakarta Foto milik Mbak Rian Setelah kenyang menikmati lezatnya Bakmi Jawa, hujan belum juga reda. Padahal saya ingin sekali melihat keindahan Kota Jogja pada malam hari. Rian dan Kak Juli pun akhirnya mengajak saya berbelanja oleh-oleh Jogja di Mirota Batik sedangkan Mbak Irul pamit lebih dahulu karena harus menjemput anaknya yang sedang berlatih bela diri di sebuah gedung olah raga. Hujan tak kunjung berhenti selama saya di Jogja. Bahkan ada beberapa daerah yang mengalami banjir. Syukurnya, di hari terakhir saya di Kota Wisata ini, matahari mulai menampakkan senyumannya walau tidak begitu cerah. Jadi, sebelum beranjak pulang, saya sempat jalan-jalan ke Candi Prambanan. Cerita tentang perjalanan saya ke candi ini ada di tulisan berikutnya, ya 🙂 Karena belum sempat menjelajah Yogyakarta pada ketadanganku kali ini, keinginan untuk kembali ke kota ini semakin beralasan. Ya, Jogja, aku pasti kembali.[] Liza Fathia Cerpen Karangan Putri Koes HerawatiKategori Cerpen Liburan Lolos moderasi pada 26 February 2023 Pada tanggal 14-15 Putri dan teman-temannya ke Jogja, Putri berangkat pukul WIB. Sepanjang perjalanan putri dan teman-temannya melihat pemandangan yang indah. Waktu azan duhur pun tiba kita mampir ke masjid untuk sholat dan makan siang bersama. Setelah sholat dan makan siang kita lanjut perjalanan lagi untuk menuju ke candi Prambanan. sesampai di candi Prambanan kita foto bersama, setelah foto kita lanjut untuk masuk ke candi Prambanan. Putri dan teman-temannya bertemu artis Anang Hermansyah sama keluarganya. semua teman-teman sangat senang kita bisa bertemu dengan Anang Hermansyah. Semua ibu guru ikut foto sama keluarganya Anang Hermansya. Setelah selesai foto semua lanjut meneruskan perjalanannya. Setelah itu Putri dan teman-temannya menuju ke pasar untuk membeli oleh-oleh atau makanan, selesai membeli makanan kita semua menuju ke bus untuk lanjut ke Malioboro setelah ke Malioboro kita ke hotel untuk istirahat dan lanjut untuk besok. Kita semua sesampai di Malioboro pukul WIB, setelah itu semua teman-teman putri turun dari bus lalu semua naik ke becak untuk ke titik nol Malioboro, sesampai di titik nol Malioboro semua teman-temannya Putri tidak ada dan semua guru pun panik kemana anak-anak tadi. Akhirnya ibu guru kita bantu teman-teman yang tidak ada di titik nol Malioboro. Ternyata ada 6 anak yang dibohongi sama bapak becaknya. dia tidak diturunkan di titik nol Malioboro ternyata diturunkan di toko bakpia. mereka kasian Karna disuruh jalan dan juga bayarnya sesampai di titik nol dia ditanya sama teman-teman dan ibu guru. Kamu kok bisa hilang semua ibu guru panik, dan cuacanya juga hujan Putri dan teman-temannya membeli jas hujan untuk balik ke bus. Setelah itu kita semua tidak jadi jalan-jalan ke Malioboro karena banyak kejadian, semua balik ke bus untuk menuju ke hotel untuk istirahat dan membersihkan badan. Setelah itu kita sholat Maghrib dan isya di kamar masing-masing sudah disediakan satu kamar buat orang 8 anak. Kiya sholat Bu pun secara bergantian selesai sholat Putri merapikan pakaiannya Putri pun makan malam bersama teman-temannya. Selesai makan malam Putri dan teman-temannya tidur sambil lihat tv dan mendengarkan lagu. Waktu pun sudah malam Putri dan teman-temannya tidur sedangkan Putri tidur duluan dia pun dikerjain teman-temannya. Putri dan teman-temannya mendengar azan subuh mereka segera untuk mengambil air wudhu untuk sholat. Sesudah sholat Putri dan teman-temannya turun ke bawah melihat pemandangan yang indah, cahaya matahari begitu bersinar pagi semua teman-teman yang ada di kamar tidak mau renang karena malas. Teman-teman lebih memilih nonton tv, Putri Mandi dan beganti Baju setelah itu. Kita sarapan untuk menjaga kesehatan Putri dan teman-temannya pergi untuk foto bersama dan ada satu anak yang sakit. Karna kemarin malam dia habis kehujanan setelah itu paginya dia pingsan setelah itu diperiksa dan dikasih obat sama minyak kayu putih. Dia langsung sadar, dia sudah sadar kita lanjut ke pantai setelah ke pantai kita ke candi Borobududa terakhir di tempat oleh-oleh. Sesampai di parkiran bus kita turun dan kita jalan bersama untuk menuju ke pantai. Sudah sampai di lokasi Putri dan teman-temannya bermain air dan bermain pasir. Lalu Putri foto bareng bersama ibu guru dan teman-temannya. Selesai bermain pasir dan foto-foto, setelah itu Putri dan teman-temannya pergi ke kamar mandi untuk bersih-bersih. Selesai bersih-bersih Putri dan teman-temannya sholat duhur. Setelah sholat Putri dan teman-teman masuk ke bus untuk melanjutkan perjalanan ke candi Borobudur. Sepanjang perjalanan Putri dan teman-teman melihat pemandangan indah semua senang. Sesampai di candi Borobudur Putri bersama teman-temannya masuk dan sebelum masuk ibu guru membeli tiket masuk, setelah itu kita masuk dan berjalan bersama-sama. Kita keliling ke candi Borobudur setah itu kita naik tangga sampai ujung candi diatas. Putri foto bersama temannya dan ibu guru selesai foto kita mengelilingi candi setelah itu kita turun ke bawah. Untuk melanjutkan perjalanan Putri dan teman-temannya menikmati suasana yang segar dan indah. Putri lanjut ke pasar untuk membeli oleh-oleh baju buat saudaranya dan adiknya. Putri pun tidak bisa menawar harga bajunya ke betulan itu ada ibu guru setelah itu ibu guru pun menawarkan harga yang cukup murah sedikit penjualnya mau. Habis itu Putri beli selesai baju dibeli sama Putri. “Putri bilang ke ibu guru makasih” “Iya sama-sama cantik” Selesai beli baju Putri, ibu guru dan teman-teman pergi ke parkiran bus untuk lanjut ke tempat oleh-oleh setelah itu kita pulang. Putri dan teman-temannya naik ke dalam bus untuk melanjutkan perjalanan ke tempat oleh-oleh. Putri sesampai di tempat oleh-oleh pukul WIB setelah itu kita masuk ke toko untuk membeli oleh-oleh Putri memilih makanan yang mau dibeli. Putri pun tidak banyak yang dibelinya selesai di kasihkan ke kasir. Selesai membeli oleh-oleh Putri masuk ke dalam bus untuk melanjutkan perjalanan pulang. Sebelum pulang Putri dan teman-temannya berhenti untuk makan malam. Ditempat rumah makan selesai makan malam Putri bersama teman-temannya lanjut naik ke bus lagi untuk melanjutkan perjalanan pulang. Sepanjang perjalanan Putri bersama teman-temannya bercanda di bus sambil memutar musik. Putri sambil nyemil makanan bersama teman-teman. perjalanan pulang banyak teman-teman yang ke tiduran karna kecapekan, Putri bergurau bersama temannya yang tidak tidur. Putri bersama teman-temannya kalok temannya Putri ketumpahan nasi gudek yang ada diatas setelah itu dibershkan bersama sampai selesai. Setelah dibersihkan Putri dan teman-temannya tertawa karna lucu. Putri sesampai di depan sekolah jam WIB setelah turun dari bus teman-teman Putri di jemput oleh orangtuanya Ibunya Sinta bertanya? “Lohh katanya pulang jam WIB” kok pulang jam WIB “Iya tadi kameranya ketinggalan di tempat makan pas iya mau pulang” Cerpen Karangan Putri Koes Herawati Cerpen Jogja merupakan cerita pendek karangan Putri Koes Herawati, kamu dapat mengunjungi halaman khusus penulisnya untuk membaca cerpen cerpen terbaru buatannya. "Kamu suka cerpen ini?, Share donk ke temanmu!" Share ke Facebook Twitter WhatsApp " Baca Juga Cerpen Lainnya! " Menari di Langit Senja Oleh Tifa Raisandra Enam anak itu sudah terduduk di sebuah batu yang amat besar. Senyum cerahnya mengembang ketika melihat langit yang berwarna biru indah. Yusi, Tipa, Uti, Sipa, Inge dan Fira. Mereka Only You Oleh Naisha Putriyana Liburan kali ini aku kebali, dan tentunya ke pantai, begitu senang hati ku!, apa lagi bersama dia, namanya alfaridzi aftar, faridz biasa aku memanggil. Dia yang sudah membuat semangatku Liburan Bersama Keluarga Oleh Sony Prakasa Halo namaku sony prakasa. Pada hari sabtu waktu liburan sekolah aku dan keluargaku jalan-jalan ke kebun binatang, di jalannya macet, dan aku sampai di kebun binatang aku beli 3 Cintaku Kepada Keluargaku Oleh Adsha Nandayi Tak terasa liburan sudah tiba. Aku menanti saat-saat ini. Perkenalkan namaku Kitriana, biasa dipanggil Ana. Aku mempunyai 2 saudara laki-laki yang bernama Dino, dan Raja. Umurku masih 12 tahun, Trafalgar London Oleh Putri Asyifa “hoam, morning London” ucap Mia Mia, melihat keluar jendela rumah pamannya. Ia melihat pemandangan Kota London yang sangat indah. Pagi ini ia berencana mengunjungi Alun-Alun Trafalgar yaitu sebuah “alun-alun” “Hai!, Apa Kamu Suka Bikin Cerpen Juga?” "Kalau iya... jangan lupa buat mengirim cerpen cerpen hasil karyamu ke kita ya!, melalui halaman yang sudah kita sediakan di sini. Puluhan ribu penulis cerpen dari seluruh Indonesia sudah ikut meramaikan loh, bagaimana dengan kamu?"

cerpen jalan jalan ke jogja